Bunga (Puspa) Nasional Indonesia
Bunga Nasional Indonesia
adalah tiga jenis bunga yang ditetapkan oleh pemerintah dengan harapan
mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia. Ketiga bunga
nasional Indonesia tersebut adalah bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa, bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona, dan padma raksasa atau bunga bangkai (Rafflesia arnoldi) sebagai puspa langka.
Bunga nasional Indonesia yang terdiri
atas tiga jenis bunga tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor Tahun 1993 tentang yang ditandatangani oleh
Presiden Republik Indonesia, Soeharto.
Selain bunga
nasional, Indonesia juga memiliki 3 satwa (fauna) nasional yang menjadi
maskot bangsa Indonesia. Ketiga satwa nasional tersebut adalah komodo
atau ora (Varanus komodoensis) sebagai satwa nasional, ikan siluk merah atau arwana sebagai satwa pesona, dan elang jawa (Spizaetus bartelsi) sebagai satwa langka.
Ketiga bunga (puspa) nasional Indonesia selengkapnya adalah sebagai berikut;
1. Bunga Melati Putih (Jasminum sambac), Puspa Bangsa.
Bunga melati (Jasminum sambac)
atau disebut juga melati putih merupakan salah satu spesies melati yang
berasal dari Asia Selatan. Tanaman perdu ini tersebar mulai dari daerah
Hindustan, Indochina, Malaysia, hingga ke Indonesia. Bunga melati putih
ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu diantara tiga bunga nasional
Indonesia.
Melati (Jasminum sambac)
merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup menahun. Melati
tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir
sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih,
petala (mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat.
Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa).
Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa).
Melati mempunyai bentuk mahkota yang
sederhana. Melati memiliki bunga berwarna putih suci. Melati memiliki
aroma yang lembut menenangkan. Melati tidak membutuhkan pemeliharaan
yang rumit. Harga melati yang merakyat (relatif murah). Dari semua
kelebihan melati itu, tidak berlebihan jika kemudian melati ditetapkan
sebagai bunga bangsa, salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia.
Klasifikasi ilmiah melati adalah sebagai
berikut: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida;
Ordo: Lamiales; Famili: Oleaceae; Genus: Jasminum; Spesies: Jasminum sambac. Sinonim: Nyctanthes sambac
2. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), Puspa Pesona.
Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai puspa pesona, salah satu dari tiga puspa nasional Indonesia. Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis)
tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Indonesia, Indonesia, Papua,
Filipina, Malaysia hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara
epifit yaitu menempel pada batang atau cabang pohon inang. Secara liar
anggrek bulan mampu tumbuh hingga pada ketinggian 600 meter dpl.
Keelokan anggrek bulan ini yang kemudian
mempesona semua pihak. Keelokannya yang mempesona menjadi dasar
pertimbangan sehingga anggrek bulanpun ditetapkan sebagai puspa (bunga)
pesona menyandingi puspa bangsa dan puspa langka.
Selengkapnya mengenai bunga pesona ini silahkan membaca artikel berjudul Anggrek Bulan Puspa Pesona Indonesia .
Klasifikasi ilmiah anggrek bulan adalah
sebagai berikut: Karajan: Plantae; (tanpatingkat) Monocots; Ordo:
Asparagales; Familia: Orchidaceae; Subsuku: Epidendroideae; Genus: Phalaenopsis; Spesies: Phalaenopsis amabilis
3. Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi), Puspa Langka.
Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi)
ditetapkan menjadi puspa langka melengkapi Melati Putih (puspa bangsa)
dan Anggrek Bulan (puspa pesona). Selain menjadi salah satu dari bunga
nasional, Rafflesia arnoldii juga menjadi flora identitas provinsi Bengkulu.
Rafflesia arnoldii atau padma
raksasa yang merupakan tanaman endemik Sumatera merupakan satu dari
sekitar 30-an jenis Rafflesia yang ditemukan di Asia Tenggara, mulai
dari semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Dinamakan
padma raksasa lantaran ukuran bunganya yang mampu mencapai diameter 100
cm dengan berat 10 kg.
Tubuhan yang ditetapkan sebagai puspa
langka ini tidak memiliki batang, daun, maupun akar yang sebenarnya.
Tumbuhan ini hidup secara endoparasit pada tumbuhan inangnya.
Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar
tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima.
Sampai saat ini Rafflesia arnoldii tidak
pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila
akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu
Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.
Mungkin lantaran hal ini yang kemudian menjadi dasar pertimbangan
sehingga padma raksasa ditetapkan sebagai puspa langka Indonesia.
Bersama melati putih (puspa bangsa) dan anggrek bulan (puspa pesona), Rafflesia arnoldii menjadi bunga nasional Indonesia.
Patma raksasa sering disamakan dengan bunga bangkai (Amorphpophallus titanium). Padahal keduanya adalah bunga yang berbeda. Silahkan membaca perbedaannya di artikel Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai.
Klasifikasi ilmiah padma raksasa adalah sebagai berikut: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia; Spesies: Rafflesia arnoldi
Ketiga bunga kebanggan Indonesia ini
diharapkan mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia.
Karena itu ketiganya kemudian ditetapkan sebagai bunga (puspa) nasional
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar