EFEK SAMPING SUNTIK PEMUTIH
Apakah Efek Samping
Suntik Putih? - Walaupun vitamin C yang merupakan bahan dasar dari suntik putih
yang dapat larut dalam air dan juga apabila asupannya berlebihan bisa
dikeluarkan secara otomatis melalui urin namun vitamin C juga mempunyai efek
samping bila dikonsumsi dengan dosis yang tidak tepat. Balita tidak boleh
mengkonsumsi lebih dari 400 mg karena bisa diare. Orang dewasa tidak boleh
mengkonsumsi lebih dari 2000 mg sehari karena selain bisa menyebabkan penyakit
maag juga bisa mengganggu kerja ginjal.
Efek samping suntik
putih yang ditakutkan adalah terjadinya batu ginjal. Pada seseorang yang
mempunyai keturunan penyakit ini, vitamin C yang berlebih bisa mengendap
menjadi kristal apalagi bila orang tersebut kurang minum air putih tiap
harinya. Gejala yang dirasakan pada pengidap batu ginjal adalah rasa pegal dan
sakit di daerah pinggang. Bila timbul gejala ini setelah penyuntikan vitamin C
maka harus segera dihentikan pemberian vitamin C.
Sebaiknya juga seseorang
yang terbukti mempunyai keturunan penyakit batu ginjal tidak melakukan
penyuntikan vitamin C. Pengidap maag juga harus hati-hati, karena vitamin C
yang bersifat asam maka sebaiknya konsumsi vitamin C dianjurkan untuk makan
terlebih dahulu untuk menghindari rasa perih di daerah lambung. Banyak manfaat
yang bisa diambil bila mengkonsumsi vitamin C, tapi yang harus perlu diingat
bahwa mengkonsumsi vitamin C bukan merupakan terapi utama tetapi merupakan
terapi penunjang.
Harus berhati-hati
mengkonsumsi vitamin C bila mempunyai riwayat penyakit maag dan batu ginjal
karena bisa memperberat penyakit akibat efek samping suntik putih ini.
Sebetulnya yang paling berbahaya adalah apabila ada penolakan dari tubuh
sewaktu dilakukan penyuntikan, maka bisa menyebabkan kematian seketika. Oleh
karena itu sebelum melakukan suntik putih ada baiknya berkunsultasi terlebih
dahulu kepada dokter yang berkompeten dan jangan terlalu berlebihan menggunakan
suntik pemutih.
Bahaya Suntik Putih
Dengan Vitamin C Jadi Ketagihan Seperti Pecandu Narkoba
Konon, dengan suntik
Vitamin C bukan saja membuat badan jadi segar dan sehat, tapi juga membuat
kulit si pemakai menjadi mulus. Lebih dari itu, produk ini juga diklaim bisa
membuat pemakainya awet muda. Iklan yang menggoda, promosi dari mulut ke mulut,
membuat banyak wanita tergoda untuk mencoba. Apalagi, dari segi harga relative
jauh lebih murah ketimbang melakukan tindakan operasi. Promosi hanya dengan
uang beberapa ratus ribu, bisa tampil cantik dan awet muda, memang sungguh
menggoda. Bisa jadi ini juga sebabnya belakangan makin banyak klinik kecantikan
yang juga menyediakan layanan suntik Vitamin C. Lebih yakin lagi, karena
sejumlah klinik itu juga menyediakan dokter untuk berkonsultasi.
Konsumen hendaknya
berpikir panjang dan jangan terbuai dengan iming-iming tidak ada efek
sampingan. ada banyak efek sampingan dari suntikan Vitamin C yang dilakukan
terus menerus, di antaranya, batu ginjal, batu empedu, penipisan tulang,
pengeroposan, dll. Lebih mengerikan lagi, ternyata ada efek ketagihan yang
dialami konsumen. Kalau tidak disuntik, si pasien merasa badannya lemas. Ada
kasus, pasien yang merasa harus terus mendapat suntikan itu. Padahal dia sudah
menjadi langsing, kulitnya sudah putih, tapi tetap merasa ‘butuh’ dan harus
mendapat suntikan itu.
“No injection Vitamin
C at all”, sekalipun demi kecantikan, demi kosmetik, tidak boleh! Tapi di
Indonesia seolah didiamkan saja”
Vitamin C injection
itu mengubah metabolisme obat. Misalnya, disuntikkan vitamin C dan E, nah,
vitamin E tidak bisa keluar dari tubuh selama 4 minggu karena adanya vitamin C
yang disuntik secara bersamaan. Dan Vitamin C dosis tinggi bisa juga untuk
aborsi. Remaja-remaja yang suka mengkonsumsi Vitamin C dosis tinggi, mensnya
tidak teratur dan sedikit, hanya 1 sampai 3 hari. Mereka ini kemungkinannya
pada umur 35-36 tahun akan mengalami menopause dini.
Memang, Vitamin C
bermanfaat untuk tubuh asalkan dikonsumsi dengan dosis yang disarankan. Di
Amerika misalnya, dosis yang disarankan adalah 50-90 mg, sedang di Indonesia
antara 50-70 mg. Jadi bila kita mengkonsumsi 100 mg, cukup. Atau sebenarnya
Vitamin C cukup didapat dari makanan yang alami, seperti mengkonsumsi 1 buah
jeruk/hari, itu setara dengan 50 mg Vitamin C. Bandingkan jika suntik Vitamin C
di mana sekali suntik 4.000 mg akan masuk ke tubuh kita, berarti sungguh jauh
dari dosis normal yang disarankan.
Mengkonsumsi 500 mg,
buat apa? Itu kan megadosis, kita tidak butuh itu. Memang benar Vitamin C
secara positif, baik untuk menghilangkan kerutan, tapi tidak perlu dengan angka
(dosis) setinggi itu.
Kembali ke masalah
Vitamin C injection. Konsumen hendaknya berpikir panjang jika ada
tawaran-tawaran menggiurkan seperti suntik Vitamin C bisa menghilangkan
kerutan, melangsingkan, atau bahkan membuat kulit mulus dan putih secara cepat
(instant). Memang itu semua bisa didapat, langsing dan putih, dengan cepat hal
ini karena Vitamin C menghambat pembentukan pigmen pada kulit. Tapi efeknya
tanggung sendiri. Karena tidak ada sesuatu yang didapat secara instant tanpa
efek. Jika terlalu sering endapan Vitamin C di dalam tubuh memungkinkan adanya
kristalisasi.
Jadi saran saya,
perpikir panjanglah sebelum melakukan, dari pada menyesal di kemudian hari.
Sumber: Tabloid Nakita.
Sumber: Tabloid Nakita.
0 komentar:
Posting Komentar